Rabu, Maret 20, 2019
Disclaimer
Disclaimer artikel .. ..
- Jika artikel atau content yang terdapat di ericsagita.blogspot.com diambil dari situs atau blog lain maka kami akan menyertakan link ke sumber aslinya.
- Jika Anda merasa keberatan dengan artikel atau content yang ditampilkan dan Anda mengklaim itu adalah Hak Anda, cukup kirimkan email Anda kepada kami dan akan kami turunkan dari situs kami.
- Kami menghargai hasil karya orang lain dan kami tidak memiliki keinginan untuk membajak hasil karya orang lain.
- Semua comment positif yang diterima oleh ericsagita.blogspot.com ditujukan ke pemilik asli dari artikel atau content tersebut.
- Keinginan kami hanya menyampaikan dan berbagi dengan komunitas pecinta internet Indonesia dimanapun ia berada.
- Dilarang memberikan comment negatif atau kritik yang tidak membangun. Kritik pedas diterima selama bermaksud untuk membangun dan tidak merusak
erics@telkom.net
ericsagita.blogspot.com
Jumat, Mei 21, 2010
Sekedar Sharing
Di siang yang panas itu si kerbau sedang berendam di sungai. Malaikat Jibril AS mendatanginya kemudian mulai bertanya kepada si kerbau, "hai kerbau apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai seekor kerbau". Si kerbau menjawab, "Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor kerbau, dari pada aku dijadikan-Nya sebagai seekor kelelawar yang ia mandi dengan kencingnya sendiri". Mendengar jawaban itu Malaikat Jibril AS segera pergi menemui seekor kelelawar.
Sumbere : Kaskus
Read more...
Jumat, Mei 07, 2010
Mengasah otak kanan
Apakah Otak Kanan Anda Terlatih?
Dapatkah anda menemukan adanya sosok kepala laki-laki pada gambar ini?
Ketika anda melihatnya anda menyadari kenapa saya tidak melihatnya dengan segera.
Para ahli menyimpulkan bahwa apabila anda menemukannya kurang dari 3 detik maka otak kanan anda berkembang jauh daripada orang-orang pada umumnya. Dalam 3 detik sampai 1 menit otak kanan anda berkembang normal. Apabila anda membutuhkan 1 menit sampai 3 menit, otak kanan anda kurang berkembang dan anda perlu lebih banyak protein. Jika anda menemukannya lebih dari 3 menit maka anda memerlukan banyak latihan otak semacam ini
Senin, Mei 03, 2010
Belajar C++ Part II
Sebelum kita melanjutkan ke materi yang ke dua, marilah kita berdoa dulu, supaya diberi kemudahan dalam mempelajari Pemrograman Bahasa C++ ini.
ELEMEN DASAR C++
A. Identifier (Pengenal)
- Tidak boleh dimulai dengan karakter non huruf
- Tidak boleh ada spasi
- Tidak boleh menggunakan karakter-karakter
~ ! @ # $ % ^ & * ( ) + ` - = { } [ ] : " ; ' < > ? , . / |
- Tidak boleh menggunakan reserved words yang ada dalam C++.
B. Tipe Data
Berikut ini tipe data yang ada dalam C++
Tipe data bilangan bulat:
- char
- int (integer)
- short (short integer)
- long (long integer)
Tipe data bilangan real:
- float (real)
- double (real double)
- long double
Selain itu terdapat juga tipe data unsigned Tipe data bilangan bulat:
- unsigned char
- unsigned int (integer)
- unsigned short (short integer)
- unsigned long (long integer)
Tipe data unsigned mirip dengan yang bukan unsigned. Bedanya adalah tipe data unsigned tidak mengenal bilangan negatif (nilainya selalu posisif).
Jangkauan atau ukuran type data

C. Deklarasi Variabel
int jumlah;
float harga_satuan, variabel1;
char saya, kamu;
D. Assignment
Proses assignment adalah proses pemberian nilai kepada suatu variabel yang telah dideklarasikan.
Berikut adalah contoh assignment:
Jumlah = 10;
Harga_satuan = 23.456;
Saya = ‘B’;
Kamu = ‘2’;
Berikut ini contoh program yang menggambarkan deklarasi variabel dan assignment.
#include <stdlib.h>
#include <iostream.h>
#include <iomanip.h>
void main()
{
int var1, var2, var3;
char karakter;
var1 = 10;
var2 = 5;
var3 = var1 + var2;
karakter = ‘D’;
cout << “Nilai var3 = ” << var3 << “\n”;
cout << “Nilai karakter = ” << karakter;
}
contoh berikutnya yang melibatkan tipe data real dengan setpresisi:
#include <stdlib.h>
#include <iostream.h>
#include <iomanip.h>
void main()
{
double real;
real = 182.2182713674821746;
cout << setprecision(12);
cout << "Nilai real = " << real;
}
E. Konstanta
Untuk pendeklarasian konstanta dalam C++ mirip dengan Pascal. Sintaksnya adalah:
const tipe_data nama_konstanta = value;
Contoh:
const float phi = 3.141592;
Berikut ini contoh program C++ untuk mencari luas dan keliling lingkaran dengan jari-jari 7.2;
#include <conio.h>
#include <iostream.h>
#include <iomanip.h>
void main()
{
const float phi = 3.141592;
float jari_jari, keliling, luas;
jari_jari = 7.2;
luas = phi * jari_jari * jari_jari;
keliling = 2 * phi * jari_jari;
cout << “Luas lingkaran adalah ” << luas << “satuan luas \n”;
cout << “Keliling lingkaran adalah ” << keliling << “satuan panjang \n”;
}
Read more...
Rabu, April 28, 2010
Belajar C++ Part I
Sebelum kita mulai belajar bahasa pemrograman c++, marilah kita berdoa dulu, supaya diberi kemudahan dalam mempelajari Bahasa C++.
PENGENALAN C++
A. C++ dan C
C. Editor C++
2. PENGENALAN PROGRAM C++
A. Hello World
Berikut ini contoh program C++ yang sederhana
#include <iostream.h>
void main()
{
cout << “Hello world.\n”;
}
Setelah dicompile dan dirun, hasilnya adalah muncul pada layar Hello World.
B. Fungsi main()
Program C++ memang tidak akan pernah lepas dari suatu fungsi / function. Hal ini karena merupakan ciri OOP. Sebuah program C++ minimal memiliki satu fungsi yaitu main(). Fungsi ini merupakan awal program utama. Tulisan main()merupakan nama fungsi, sedangkan bagian yang diapit dengan { dan } disebut blok (tubuh fungsi). Dalam hal ini { merupakan tanda awal blok dan } adalah tanda akhir blok. Seperti halnya dalam Pascal, { dalam Pascal identik dengan BEGIN, sedangkan } identik dengan END. Perintah void bermakna bahwa fungsi main() tidak mengembalikan nilai/value.
Cara penulisan fungsi main() tidak mutlak seperti di atas. Berikut ini cara penulisan yang lain.
#include <iostream.h>
int main()
{
cout << “Hello world.\n”;
return 0;
}
C. Statement
Perintah cout << “Hello world.\n”; merupakan salah satu contoh statement. Perintah tersebut digunakan untuk mencetak tulisan pada layar. Setiap statement harus diakhiri dengan ;
Hal yang menjadi catatan penting di sini bahwa program C++ bersifat Case Sensitive, artinya huruf besar dan kecil dianggap beda.
Tanda \n digunakan untuk pindah baris.
D. File Header
Pada contoh di atas, iostream.h disebut file header. File header tersebut diperlukan agar perintah cout bisa dijalankan. Apabila file header tersebut dihapus, maka akan terjadi error. Untuk mengakses file header, digunakan perintah #include
Dalam suatu program bisa jadi melibatkan lebih dari satu file header.
Catatan:
Perintah cout << “Hello world.\n”;
dapat diganti dengan printf(“Hello world.\n”);
Akan tetapi untuk bisa menggunakan printf diperlukan file header stdio.h
E. Menghapus Layar
Dalam C++, system(“CLS”); digunakan untuk menghapus atau membersihkan layar.
Untuk menggunakan system(“CLS”); harus mengikutkan header stdlib.
#include <iostream.h>
#include <stdlib.h>
void main()
{
system(“CLS”);
cout << “Hello world.\n”;
}
F. Komentar
Anda dapat menambahkan komentar pada program Anda. Berikut ini style untuk menambah komentar.
// ----------------------------------
// ini adalah komentarku yang pertama
// ----------------------------------
atau
/* ----------------------------------
ini adalah komentarku yang pertama
---------------------------------- */
G. Latihan
1. Buatlah program seperti di bawah ini
#include <conio.h>
#include <iostream.h>
void main()
{
cout << “It is my first C++ program\n”;
cout << “I am sure that I will be familiar with this”;
cout << “--------------------------\n“;
}
Simpan dengan nama file PROGRAM1.CPP
a. Ubahlah salah satu huruf menjadi huruf besar pada perintah include. Compilelah, apa hasilnya?
b. Lakukan hal yang sama untuk conio, iostream, void, main, cout, \n.
c. Tarik kesimpulan berdasarkan a dan b.
Read more...
Jumat, Oktober 16, 2009
Keharaman Parfum bagi Wanita Muslimah

Selasa, Oktober 06, 2009
Cinta Nabi Terhadap Umatnya
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang
berseru mengucapkan salam.
"Bolehkah saya masuk?" tanyanya.
Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,
"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah
yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia
kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka
mata dan bertanya pada Fatimah,
"Siapakah itu wahai anakku?"
"Tak tahulah aku ayah, sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya,"
tutur Fatimah lembut.
Lalu,
Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan
yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya seolah
hendak di kenang.
"Ketahuilah, dialah yang
menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang
memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut,"
kata Rasulullah,
Fatimah pun menahan ledakkan
tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi
Rasulullah menanyakan
kenapa Jibril tak ikut
menyertai.
Kemudian dipanggillah Jibril yang
sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia
menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
"Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?
"Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah
menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti
kedatanganmu,"kata jibril.
Tapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanya
masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar
kabar ini? "Tanya Jibril lagi.
"Kabarkan kepadaku
bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir,
wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah
berfirman kepadaku:
'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat
Muhammad telah berada didalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan
tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Tampak seluruh
tubuh
Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya
menegang.
"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."
Lirih Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang
di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril
membuang muka.
"Jijikkah kau melihatku, hingga kaupalingkan wajahmu
Jibril? "Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar
wahyu itu. " Siapakah yang tega, melihat kekasih
Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena
sakit yang tak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat
niat maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini
kepadaku, jangan pada umatku. " Badan Rasulullah
mulai
dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu,
Ali segera mendekatkan telinganya.
"Uushiikum bisshalati, wa maa malakat aimanukum,
peliharalah shalat dan santuni> orang-orang lemah di antaramu."
Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan,
sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan
diwajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke
bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii,ummatii, ummatiii?" - "Umatku,umatku, umatku"
Dan,
pupuslah kembang hidup manusia mulia itu.
Kini, mampukah kita mencinta sepertinya?
Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wasalim 'alaihi *****
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita. Kirimkan
kepada sahabat-2 muslim lainnya agar timbul kesadaran
untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan
Rasulnya mencinta kita. Karena sesungguhnya selain
daripada itu hanyalah fana belaka.
Senin, Oktober 05, 2009
Bidadari Syurga
Dalam suatu kisah yang dipaparkan Al Yafi’i dari Syeikh Abdul Wahid bin Zahid, dikatakan: Suatu hari ketika kami sedang bersiap-siap hendak berangkat perang, aku meminta beberapa teman untuk membaca sebuah ayat. Salah seorang lelaki tampil sambil membaca ayat Surah At Taubah ayat 111, yang artinya sebagai berikut :
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan memberikan sorga untuk mereka"
Selesai ayat itu dibaca, seorang anak muda yang berusia 15 tahun atau lebih bangkit dari tempat duduknya. Ia mendapat harta warisan cukup besar dari ayahnya yang telah meninggal. Ia berkata:"Wahai Abdul Wahid, benarkah Allah membeli dari orang-orang mu’min diri dan harta mereka dengan sorga untuk mereka?" "Ya, benar, anak muda" kata Abdul Wahid. Anak muda itu melanjutkan:"Kalau begitu saksikanlah, bahwa diriku dan hartaku mulai sekarang aku jual dengan sorga."
Anak muda itu kemudian mengeluarkan semua hartanya untuk disedekahkan bagi perjuangan. Hanya kuda dan pedangnya saja yang tidak. Sampai tiba waktu pemberangkatan pasukan, ternyata pemuda itu datang lebih awal. Dialah orang yang pertama kali kulihat. Dalam perjalanan ke medan perang pemuda itu kuperhatikan siang berpuasa dan malamnya dia bangun untuk beribadah. Dia rajin mengurus unta-unta dan kuda tunggangan pasukan serta sering menjaga kami bila sedang tidur.
Sewaktu sampai di daerah Romawi dan kami sedang mengatur siasat pertempuran, tiba-tiba dia maju ke depan medan dan berteriak:"Hai, aku ingin segera bertemu dengan Ainul Mardhiyah . ." Kami menduga dia mulai ragu dan pikirannya kacau, kudekati dan kutanyakan siapakah Ainul Mardiyah itu. Ia menjawab: "Tadi sewaktu aku sedang kantuk, selintas aku bermimpi. Seseorang datang kepadaku seraya berkata: "Pergilah kepada Ainul Mardiyah." Ia juga mengajakku memasuki taman yang di bawahnya terdapat sungai dengan air yang jernih dan dipinggirnya nampak para bidadari duduk berhias dengan mengenakan perhiasan-perhiasan yang indah. Manakala melihat kedatanganku , mereka bergembira seraya berkata: "Inilah suami Ainul Mardhiyah . . . . ."
"Assalamu’alaikum" kataku bersalam kepada mereka. "Adakah di antara kalian yang bernama Ainul Mardhiyah?" Mereka menjawab salamku dan berkata: "Tidak, kami ini adalah pembantunya. Teruskanlah langkahmu" Beberapa kali aku sampai pada taman-taman yang lebih indah dengan bidadari yang lebih cantik, tapi jawaban mereka sama, mereka adalah pembantunya dan menyuruh aku meneruskan langkah.
Akhirnya aku sampai pada kemah yang terbuat dari mutiara berwarna putih. Di pintu kemah terdapat seorang bidadari yang sewaktu melihat kehadiranku dia nampak sangat gembira dan memanggil-manggil yang ada di dalam: "Hai Ainul Mardhiyah, ini suamimu datang . ..."
Ketika aku dipersilahkan masuk kulihat bidadari yang sangat cantik duduk di atas sofa emas yang ditaburi permata dan yaqut. Waktu aku mendekat dia berkata: "Bersabarlah, kamu belum diijinkan lebih dekat kepadaku, karena ruh kehidupan dunia masih ada dalam dirimu." Anak muda melanjutkan kisah mimpinya: "Lalu aku terbangun, wahai Abdul Hamid. Aku tidak sabar lagi menanti terlalu lama".
Belum lagi percakapan kami selesai, tiba-tiba sekelompok pasukan musuh terdiri sembilan orang menyerbu kami. Pemuda itu segera bangkit dan melabrak mereka. Selesai pertempuran aku mencoba meneliti, kulihat anak muda itu penuh luka ditubuhnya dan berlumuran darah. Ia nampak tersenyum gembira, senyum penuh kebahagiaan, hingga ruhnya berpisah dari badannya untuk meninggalkan dunia. ( Irsyadul Ibad / nurulmusthofa.org).
Jumat, Agustus 07, 2009
Cinta Rosulullah SAW
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullahu
“Mengucapkan shalawat untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan perkara yang disyariatkan. Di dalamnya terdapat faedah yang banyak. Di antaranya menjalankan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala, menyepakati Allah Subhanahu wa Ta’ala dan para malaikat-Nya yang juga bershalawat untuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah untuk Nabi dan ucapkanlah salam kepadanya.” (Al-Ahzab: 56)
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang
berseru mengucapkan salam.
"Bolehkah saya masuk?" tanyanya.
Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,
"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah
yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia
kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka
mata dan bertanya pada Fatimah,
"Siapakah itu wahai anakku?"
"Tak tahulah aku ayah, sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya,"
tutur Fatimah lembut.
Lalu,
Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan
yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya seolah
hendak di kenang.
"Ketahuilah, dialah yang
menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang
memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut,"
kata Rasulullah,
Fatimah pun menahan ledakkan
tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi
Rasulullah menanyakan
kenapa Jibril tak ikut
menyertai.
Kemudian dipanggillah Jibril yang
sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia
menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
"Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?
"Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah
menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti
kedatanganmu,"kata jibril.
Tapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanya
masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar
kabar ini? "Tanya Jibril lagi.
"Kabarkan kepadaku
bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir,
wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah
berfirman kepadaku:
'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat
Muhammad telah berada didalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan
tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Tampak seluruh
tubuh
Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya
menegang.
"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."
Lirih Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang
di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril
membuang muka.
"Jijikkah kau melihatku, hingga kaupalingkan wajahmu
Jibril? "Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar
wahyu itu. " Siapakah yang tega, melihat kekasih
Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena
sakit yang tak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat
niat maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini
kepadaku, jangan pada umatku. " Badan Rasulullah
mulai
dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu,
Ali segera mendekatkan telinganya.
"Uushiikum bisshalati, wa maa malakat aimanukum,
peliharalah shalat dan santuni> orang-orang lemah di antaramu."
Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan,
sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan
diwajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke
bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii,ummatii, ummatiii?" - "Umatku,umatku, umatku"
Dan,
pupuslah kembang hidup manusia mulia itu.
Kini, mampukah kita mencinta sepertinya?
Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wasalim 'alaihi
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
“Siapa yang bershalawat untukku satu kali maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali.”
Sedangkan kandungan Sholawat itu sendiri mengandung ma'rifatillah,yg merupakan kerahasiaan Alloh kepada seluruh makhluknya.
Dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu juga, disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan dan jangan kalian jadikan kuburanku sebagai id. Bershalawatlah untukku karena shalawat kalian sampai kepadaku di mana pun kalian berada.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah pula bersabda:
“Terhinalah seorang yang aku (namaku) disebut di sisinya namun ia tidak mau bershalawat untukku.”
Kirimkan kepada sahabat-2 muslim lainnya agar timbul kesadaran
untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan
Rasulnya mencinta kita. Karena sesungguhnya selain
daripada itu hanyalah fana belaka.
Jumat, Mei 15, 2009
Dasar Hukum Berjihad

Artinya : “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang besar.” (QS. At Taubah : 111)
Para ulama selain Hanafi memberikan definisi mirip dengan definisi diatas, para ulama Syafi’i misalnya, mengatakan bahwa jihad adalah memerangi orang-orang kafir untuk memenangkan islam.”
Sedangkan definisi jihad menurut terminologi syari’ah adalah mengeluarkan seluruh potensi dan kemampuan dalam memerangi orang-orang kafir dan membela diri terhadap mereka dengan jiwa, harta dan lisan. (al Fiqhul Islami wa Adillatuhu juz VIII hal 5847)
Banyak dalil—baik didalam Al Qur’an maupun Sunnah—yang menyebutkan tentang berbagai keutamaan dari jihad di jalan Allah swt, diantaranya :
Artinya : “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki. Mereka dalam Keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al Imron : 169 – 170)
Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairoh bahwasanya Nabi saw bersabda,”Demi yang jiwa Muhammad ada ditangan-Nya, sesungguhnya aku ingin berperang di jalan Allah kemudian aku dibunuh kemudian aku berperang kemudian aku dibunuh kemudian aku berperang kemudian aku dibunuh.” (HR. Bukhori Muslim)
Penderitaan kaum muslimin Gaza semakin berat dengan ditutupnya seluruh pintu masuk kota, baik yang ada dibawah kekuasaan Zinois maupun yang berada dibawah wewenang negara-negara Arab sekitarnya. Mereka bagaikan berada di sebuah penjara besar yang menanti eksekusi dari musuh-musuh Allah.
Saat ini Allah swt telah menjadikan bumi Gaza, Palestina sebagai bumi jihad kaum muslimin yang akan semakin disuburkan dengan darah para syuhada umat ini sebagaimana yang pernah dilakukan oleh para leluhur dan pendahulu mereka.
Untuk itu wajib ain bagi setiap muslim di Gaza mempertahankan diri dan mengangkat izzah islam dan kaum muslim dengan berjihad di jalan Allah swt melawan para tentara Zionis bahkan para ulama fiqih mengatakan apabila musuh telah menguasai kota sepenuhnya maka kewajiban jihad juga dikenakan terhadap para wanita dan anak-anak walau tanpa terlebih dahulu meminta izin dari suami atau ayah mereka.
Artinya : “Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badwi yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (berperang) dan tidak patut (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada mencintai diri rasul,” (QS. At Taubah : 120)
Artinya : “Berangkatlah kamu baik dalam Keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS. At Taubah : 41)
Didalam menafsirkan ayat diatas, Imam Al Qurthubi mengatakan bahwa jihad menjadi fardhu ‘ain apabila musuh telah berhasil menguasai suatu daerah. Apabila keadaan seperti itu maka wajib bagi seluruh penduduk daerah itu untuk berangkat jihad dan keluar menghadapi mereka baik dengan perasaan ringan maupun berat, baik dia seorang pemuda, kakek-kakek, setiap orang yang memiliki kemampuan, seorang anak tanpa perlu izin dari ayahnya atau seorang anak yang memang tidak memiliki ayah lagi dan tidak boleh seorang pun yang memiliki kesanggupan berangkat kemudian \menghindar dari jihad.
Apabila para penduduk kota itu tidak memiliki kesanggupan untuk menghadapi musuh maka kewajiban itu dibebankan pula kepada orang-orang yang berada di daerah-daerah yang bertetangga dengannya untuk berangkat jihad membantu para penduduk kota yang sedang diserang itu sehingga mereka mengetahui bahwa ditengah-tengah mereka masih ada kekuatan yang siap membantu dan mempertahan diri mereka terhadap musuh.
Demikian pula bagi setiap orang yang mengetahui bahwa mereka adalah orang-orang yang tak berdaya menghadapi musuh dan mengetahui bahwa dirinya memiliki kesanggupan mendatangi dan menolong mereka maka wajib atasnya untuk berangkat jihad, karena seluruh kaum muslimin adalah tangan bagi yang lainnya sehingga jika ada orang-orang di suatu daerah telah menegakan jihad untuk mengusir musuh yang menduduki daerah itu maka kewajiban ini gugur bagi orang-orang muslim yang lainnya.
Seandainya musuh datang mendekati negeri islam dan belum sempat memasukinya maka wajib bagi penduduk negeri itu keluar mengusirnya untuk memenangkan agama Allah, menjaga generasi, melindungi daerah, menghinakan musuh dan tidak ada perbedaan dalam hal ini. (al Jami’i li Ahkamil Qur’an juz VIII hal 487)
Syeikh Yusuf al Qaradhawi dalam sebuah khutbah jum’at di Doha, awal januari lalu mengatakan bahwa umat islam wajib menghadapi para tentara Israel. Kewajiban pertama dibebankan kepada penduduk setempat yaitu orang-orang Palestina saat ini, kemudian orang-orang di sekitarnya kemudian orang-orang setelahnya sehingga kewajiban jihad ini akan mencakup seluruh dunia islam.
Beliau menambahkan,”Sesungguhnya orang-orang Palestina tidaklah memiliki kesanggupan untuk melawan orang-orang Israel dengan persenjataan nuklirnya dan kekuatan mereka yang didanai oleh Amerika. Mereka—orang-orang Palestina—adalah orang-orang lemah yang tidak mampu melawan persatuan mereka. Untuk itu umat islam harus berdiri bersama mereka dengan memberikan bantuan, baik tentara, persenjataan, harta hingga pemboikotan.”
Beliau mengatakan,’Sesungguhnya umat islam adalah umat yang saling senasib sepenanggungan dalam setiap keadaan, baik senang maupun susah, perang maupun damai. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak mengkhianati, tidak menghinakan dan tidak merendahkannya. Wajib bagi kaum muslimin untuk sebagian mereka mengokohkan sebagian yang lainnya seperti satu tubuh. Islam tidak membolehkan anda hidup dalam keadaan kenyang dan melupakan saudara-saudara anda.” Dia juga menambahkan,”Didalam fiqih Islam disebutkan apabila seorang wanita muslimah ditawan di sebelah timur maka wajib bagi orang-orang yang di sebelah barat utnuk membantu membebaskannya.” (www.eslaah.net)
Suatu hal yang patut dibanggakan adalah munculnya solidaritas kaum muslimin dunia, termasuk di Indonesia, terhadap permasalahan yang sedang dihadapai saudara-saudara mereka di Gaza, Palestina. Mereka mengecam berbagai aksi biadab yang dilakukan para tentara Zionis dan pada saat yang sama mereka menunjukkan keprihatinan yang mendalam terhadap penderitaan kaum muslimin di Gaza.
Mereka menunjukkan bahwa islam tidaklah dibatasi oleh wilayah, warna kulit, suku bangsa atau bahasa karena islam adalah agama Allah yang mengikat seluruh umatnya dengan dua kalimat syahadat. Berbagai aksi mendukung perjuangan rakyat Palestina terus dilakukan mulai dari doa bersama, shalat ghaib, pengumpulan dana bantuan, pengiriman obat-obatan dan tim medis hingga para sukarelawan yang siap diberangkatkan untuk berjihad di bumi Palestina. Sebuah suasana yang harus senantiasa kita syukuri.
Dari Zaid bin Khalid bahwasanya Rasulullah saw telah bersabda,”Barangsiapa yang mempersiapakan dirinya untuk berperang di jalan Allah maka sesungguhnya dia telah berperang.” (HR Bukhori Muslim)
Jadi apa yang telah dilakukan oleh sebagian kaum muslimin dunia dengan berlatih untuk bisa diterjunkan ke medan jihad di Palestina adalah sudah dianggap sebagai bagian dari jihad di jalan Allah swt.
Semoga Allah swt segera mengirimkan bala bantuan-Nya kepada para mujahidin Palestina dan menghancur leburkan kekuatan Zionis, Israel. Amin. (eramuslim.com).
Rabu, Mei 13, 2009
Hukum Shalawat atas Nabi saw

Hukum membaca shalawat atas nabi menurut para ulama ada sepuluh pendapat, yaitu :
- Ibnu Jarir ath Thobari berpendapat bahwa shalawat adalah mustahabbat (sunnah) dan beliau menganggap bahwa hal ini adalah ijma para ulama.
- Ibnu al Qishor dan ulama lainnya berpendapat sebaliknya bahwa ijma’ ulama mewajibkan secara umum tanpa pembatasan, akan tetapi minimal diperbolehkan adalah satu kali.
- Abu Bakar ar Rozi dari kalangan ulama madzhab Hanafi, ibnu Hazm dan yang lainnya berpendapat diwajibkan disetiap shalat atau yang lainnya sebagaimana kalimat tauhid. Al Qurthubi, seorang mufassir, berpendapat bahwa tidak ada perselisihan akan wajibnya sekali seumur hidup dan ia juga diwajibkan disetiap sunah muakkadah, pendapat ini telah diungkapkan sebelumnya oleh Ibnu Athiyah.
- Imam Syafi’i dan para pengikutnya berpendapat bahwa shalawat diwajibkan saat duduk diakhir shalat antara bacaan tasyahud dan salam.
- Pendapat Syafi’i dan Ishaq bin Rohwaih adalah diwajibkannya pada saat tasyahud.
- Abu Ja’far al Baqir berpendapat bahwa shalawat diwajibkan didalam sholat tanpa ada pengkhususan.
- Abu Bakar bin Bukair dari kalangan madhzab Maliki berpendapat wajib memperbanyaknya tanpa ada pembatasan dengan jumlah tertentu.
- At Thohawi dan para ulama dari madzhab Hanafi, al Halimi dan sekelompok ulama madzhab Syafi’i berpendapat bahwa shalawat itu diwajibkan ketika disebutkan nama Nabi saw. Ibnul Arobi dari kalangan madzhab Maliki berpendapat bahwa ini adalah suatu kehati-hatian, demikian pula dikatakan az Zamakhsyari.
- Az Zamakhsyari berpendapat bahwa shalawat diwajibkan sekali disetiap majlis walaupun penyebutannya terjadi berulang-ulang.
- Beliau juga berpendapat bahwa shalawat wajib disetiap doa.(Fathul Bari juz XI hal 170 – 171)
Jadi tidak ada perselisihan dikalangan para ulama akan disyariatkannya membaca shalawat atas Nabi saw, firman Allah swt,”Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al Ahzab : 56)
Shalawat dari Allah adalah rahmat, sedang dari para malaikat adalah istighfar dan dari orang-orang beriman adalah doa. Jadi kaum mukminin diminta untuk mendoakan Nabi saw agar senantiasa bertambah keagungan dan kemuliannya saw.
Banyak pahala yang Allah sediakan bagi orang-orang yang senantiasa bershalawat atas Nabi saw sebagaimana sabdanya saw,”Siapa yang bershalawat atasku satu kali shalawat maka Allah akan bershalawat atasnya sepuluh kali.” (HR. Muslim). “Manusia yang paling utama pada hari kiamat adalah oang yang paling banyak bershalawat.” (HR. Tirmidzi). “Orang yang bakhil adalah orang yang disebutkan namaku dihadapannya namun dia tidak bershalawat atasku.” (HR. Tirmidzi, dia mengatakan,’Hasan Shohih’)
Shalawat Badar
Shalawat Badar yang sangat masyhur dikalangan kaum muslimin di Indonesia bahkan hingga negeri-negeri tetangga berisi tentang tawassul dengan nama Allah swt, Nabi dan para mujahidin ahli badar.
Untuk mengingatkan kita tentang shalawat ini, berikut penggalan beberapa baitnya :
Sholatullaoh Salaamulloh ‘ala Thoha Rosulillah
Sholatullaoh Salaamulloh ‘ala Yaasiin Habiibillah
Tawassalnaa bi bismillah wabil Haadi Rosulillah
Wa kulli mujahidin lillah bi ahlil badri yaa Allah.
Artinya :
Rahmat dan keselamatan Allah, semoga tetap untuk Nabi Thaha utusan Allah
Rahmat dan keselamatan Allah, semoga tetap untuk Nabi Yasin utusan Allah
Kami berwasilah dengan berkah ‘bismillah’. Dan dengan Nabi yang memberikan petunjuk lagi utusan Allah
Dan juga seluruh mujahidin di jalan Allah dan juga dengan para sehabat ahli badar yaa Allah.
Tawassul adalah mengambil sesuatu untuk dijadikan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah swt.
Firman Allah swt,”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al Maidah : 35)
Didalam Shalawat Badar paling tidak mencakup tiga macam tawassul :
- Tawassul dengan Nama dan Sifat Allah.
Para ulama bersepakat boleh bertawassul dengan Nama dan Sifat Allah swt sebagaimana sebuah doa saat meruqyah orang sakit,”Ya Robb kami yang ada di langit, sungguh suci nama-Mu, urusan-Mu di langit dan bumi. Sebagaimana rahmat-Mu di langit jadikanlah rahmat di bumi. Ampunilah kami atas penyakit dan kesalahan kami. Engkau Robb orang-orang yang baik. Turunkanlah satu rahmat dari rahmat-rahmat-Mu. Kesembuhan dari kesembuhan-Mu dari penyakit ini, maka orang itu pun sembuh.” (Hadits Hasan diriwayatkan oleh Abu Daud dan yang lainnya).
Didalam hadits ini terdapat tawassul kepada Allah azza wa jalla dengan memuji-Nya melalui Rububiyah dan Ilahiyah-Nya serta pensucian nama dan keagungan-Nya diatas makhluk-Nya juga perkara-Nya baik yang syar’i maupun qodari. (Syarhul Aqidah al Wasithiyah juz I hal 226, Maktabah Syamilah) - Tawassul dengan Nabi saw dan orang-orang sholeh termasuk para mujahidin ahli Badar.
Syrikh DR. Yusuf al Qaradhawi tentang permasalahan tawassul mengatakan bahwa permasalahan tawassul dengan Rasul saw, para nabi malaikat dan orang-orang sholeh dari hamba-hamba Allah adalah perkara-perkara yang diperselisihkan para ulama. Perselisihan terjadi dalam teknis berdoa dan hal ini tidaklah masuk didalam permasalahan aqidah.
Dan barangsiapa yang membaca buku-buku dari berbagai madzhab baik Hanafi, Maliki, Syafi’i bahkan Hambali maka ia akan mendapatkan dengan jelas bahwa banyak dari ulama yang membolehkan tawassul dengan Rasul saw, orang-orang shaleh dari hamba-hamba Allah. Diantara mereka ada yang memakruhkan dan ada juga yang melarangnya.
Dan setiap kelompok dari mereka memiliki berbagai dalil atau syubuhatnya—minimal—dalam mendukung pendapat mereka. Dan orang-orang yang tidak sependapat kemudian melakukan penentangan terhadap mereka sebagaimana umumnya terjadi di berbagai permasalahan khilafiyah.
Terdapat satu dalil yang kuat bagi mereka yang mengatakan tawassul, yaitu hadits Utsman bin Hunaif yang telah dishohihkan oleh Syeikh al Albani, hadits ini mengingkari tawassul.
Bunyi hadits tersebut adalah diriwayatkan oleh Ahmad dan yang lainnya dengan sanad yang shohih dari Utsman bin Hunaif bahwasanya telah datang seorang laki-laki buta kepada Nabi saw dan berkata,”Berdoalah kepada Allah agar Dia menyembuhkanku.’ Beliau saw bersabda,’Jika engkau mau, maka aku akan berdoa untukmu dan jika engkau mau aku akhirkan doa itu maka itu baik untukmu—didalam sebuah riwayat disebutkan : dan jika kamu bersabar maka itu baik untukmu—orang itu berkata, ’Berdoalah kepada-Nya. Rasul pun menyuruhnya berwudhu maka dia pun memperbaiki wudhunya, melaksanakan sholat dua raka’at dan berdoa dengan doa ini,’Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepada-Mu, aku menghadapkan kepada-Mu dengan (perantara) Nabi-Mu Muhammad Nabi yang penyanyang, Wahai Muhammad sesungguhnya aku telah menghadapkan wajahku dengan (perantara) engkau kepada Tuhan-ku terhadap kebutuhanku maka penuhilah kebutuhanku, Ya Allah terimalah syafa’atnya untukku. Dia berkata,’orang itu pun melakukannya.’ Kemudian dia pun sembuh.”
Dikarenakan tema tawassul ini adalah permasalahan fiqih bukan aqidah maka aku (Yusuf al Qaradhawi) akan berbicara tentangnya dari buku-buku fiqih dari berbagai madzhab fiqih terhadap perbedaan hukum-hukumnya lalu masuk ke lingkup eksiklopedi fiqih dikarenakan hal ini juga masuk didalam peramasalahan-permasalahan furu’ amaliyah yang merupakan lingkup riset fiqih.
Banyak pula orang-orang yang tidak terikat dengan madzhabnya dengan mengatakan bahwa tawassul diperbolehkan, diantara mereka Imam asy Syaukani—seorang ulama salaf—didalam kitabnya “Tuhfatudz Zakirin” syarh “al Hishnul Hashin” . Ada juga selainnya dari kalangan para ulama terdahulu dan belakangan, diantaranya ada yang membolehkan tawassul dengan Nabi saja dan tidak memperbolehkan tawassul dengan selainnya dari para Nabi, orang-orang shaleh sebagaimana pendapat Imam Izzuddin bin Abdussalam.
Aku sendiri (Yusuf al Qaradhawi) cenderung kepada pendapat yang mendukung tidak diperbolehkannya tawassul dengan diri Nabi saw dan orang-orang shaleh. Aku membangun pendapatku diatas pendapat Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah tentang hal ini didalam beberapa perkara berikut :
- Bahwa dalil-dalil yang melarang—yaitu melarang tawassul dengan diri Nabi dan diri orang-orang shaleh—lebih kuat dalam timbangan ilmiyah. Khususnya bahwa pintu Allah swt terbuka bagi setiap makhluk-Nya, tidak ada penghalang dan penjaganya sebagaimana pintu para raja dan penguasa bahkan Allah membukakan pintu-pintu rahmat-Nya bagi orang-orang yang berbuat maksiat dan menisbahkan mereka kepada dzat-Nya, firman-Nya swt,”Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar : 53)
- Bahwasanya pembolehan tawassul membuka jalan untuk berdoa kepada selain Allah swt dan meminta pertolongan kepadanya. Banyak orang telah mencampur-adukan antara dua perkara itu, maka menutup jalan bagi orang-orang awam lebih diutamakan.
- Bahwasanya manhaj yang aku ambil dan pakai didalam pengajaran, da’wah dan fatwa yaitu apabila kita bisa menyembah Allah swt dengan perkara yang disepakati atasnya maka tidak ada celah untuk kita masuk kedalam perkara-perkara yang diperselisihkan. Berdasarkan hal ini maka aku tidak mendahulukan beribadah dengan shalat tasbih dikarenakan adanya shalat-shalat lainnya yang disepakati atasnya yang mutawatir dari Rasulullah saw tentang beribadah dengannya.
Akan tetapi aku tidak mengatakan berdosa kepada orang yang mengerjakannya dan orang yang berijtihad dengan membolehkan tawassul atau membolehkan beribadah dengan shalat tasbih dan yang sejenisnya. Aku tidak mengingkari hal itu kecuali dari aspek arahan kepada yang paling kuat dan utama karena tidak ada pengingkaran didalam permasalahan-permasalahan khilafiyah sebagaimana telah diketahui. Dan Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah, walaupun beliau mengingkari tawassul dengan diri namun dia tidak keras dalam pengingkarannya hingga sampai mengkafirkan atau menyatakannya berdosa sebagaimana dilakukan sebagian orang yang menganggap mereka berafiliasi dengan madzhabnya. Beliau mengatakan didalam “Fatawanya” setelah menyebutkan perbedaan tentang masalah ini : “tidak seorang pun yang mengatakan,’Sesungguhnya siapa yang mengatakan dengan pendapat pertama telah kufu. Tidak ada dasar untuk mengkafirkannya.
Sesungguhnya permasalahan ini masih misteri, tidak ada dalil-dalil yang jelas dan nyata. Sesungguhnya kekufuran terjadi karena mengingkari perkara-perkara yang diketahui prinsip didalam agama atau hukum-hukum yang mutawatir dan disepakati atau yang seperti itu…
Bahkan orang yang mengkafirkan seperti dalam permasalahan ini berhak mendapatkan sangsi dan peringatan keras sepertihalnya orang-orang yang mendustakan agama, terlebih lagi Nabi saw mengatakan,”Apabila seseorang mengatakan kepada saudaranya,’Wahai kafir maka (kekufuran itu) kembali kepada salah seorang dari keduanya.” (Majmu’ Fatawa Syeikhul Islam 1/106) dan hadits riwayat Muttafaq Alaih dari Ibnu Umar ra.
Banyak orang yang mengatakan,”Sesungguhnya hadits diatas adalah dalil dibolehkannya tawassul didalam berdoa dengan kehormatan Nabi saw atau selainnya dari orang-orang shaleh karena didalam hadits itu Nabi saw mengajarkan orang buta itu untuk bertawassul dengannya didalam doanya yang kemudian dilakukan oleh orang buta itu sehingga kembalilah penglihatannya.
Adapun Syeikh al Albani mengatakan,”Adapun kami melihat bahwa hadits ini bukanlah dalil untuk mereka terhadap tawassul yang diperselisihkan didalamnya, yaitu tawassul dengan diri, akan tetapi tawassul orang buta ini hanya didalam doanya.” (www.islamonline.net)
Dinukil dari eramuslim.com
Wallahu A’lam
Selasa, Februari 10, 2009
10 Alasan Mengapa Harus Membela Palestina
Banyak suara mengatakan, “Ngapain jauh membela Palestina, di sini saja banyak yang perlu di bantu.” Di bawah ini 10 “dalil” mengapa harus membantu Palestina”
Di tiga belahan dunia, Asia, Eropa, Amerika dan Australia, mereka menumpahkan darah hewan kurban dengan gembira. Namun selang sekejap sebelum bau anyir darah hewan kurban itu hilang, sebelum semua jamaah haji sampai ke rumah masing-masing, musuh Allah agresor Israel membantai sadis 500 lebih kaum Muslimin, melukai 2500 lainya, meluluhlantakkan ribuan rumah, sarana publik yang tak terhitung dan selalu akan bertambah di Gaza Palestina. Bau anyir darah hewan kurban berganti dengan anyir darah kaum Muslimin. Anehnya pembantaian di depan mata 1,3 milyar kaum Muslimin (versi Vatikan per 31 Maret 2008, mengungguli umat Katholik dunia) bisa berlangsung dengan "aman dan lancar" tanpa kendala yang berarti. PBB seolah menjadi “Persatuan Budak-Budak” (Israel dan sekutunya), dewan keamanannya kehilangan rasa aman dan akal sehat manusia sedunia harus ditukar dengan logika bejat tiga dajjal dunia Olmert, Bush dan Kevin Rudd yang menganggap penjajah sebagai kurban, sementara pembela tanah air sebagai teroris tak berprikemanusiaan.
Ada apa dengan kaum Muslimin dunia? Sebagian banyak masih dapat tertawa 15 jam dalam sehari, prihatin sebentar saat menyaksikan berita, lalu tertawa lagi tanpa merasa perlu berbuat apa-apa. Di kala Israel memborbardir dengan bom melalui pesawat udara, kaum Muslim baru bisa berunjuk rasa dan “membombardir” udara dengan kata-kata.
Lebih minim lagi tak sedikit kaum Muslim yang seolah tak terpanggil jiwa dan hatinya di saat banyak saudara mereka dianiaya. “Ngapain mikir yang jauh di sana, wong di sini saja banyak yang menderita, “ begitu argumen sering kita dengar. Ada pula di saat ribuan darah kaum Muslim “dibantai” masih sempat mengeluarkan larangan berdemo membela Palestina.
Pertanyaannya, kenapa sikap mayoritas ompong itu bisa terjadi? Dua hal yang pasti adalah lemahnya iman dan minimnya pengetahuan tentang fikih dalam pembela agama, negara dan pengikutnya.
Di bawah ini ada sepuluh alasan syar’i, kenapa kaum Muslim harus membela saudara-saudara Muslim yang ada di Palestina;
1. Kaum Muslimin sedunia adalah saudara seiman.
Allah berfirman:" Sesungguhnya orang-orang yang beriman tak lain adalah saudara".(QS. Al-Hujurat:10). Sudah tentu dengan firmannya itu Allah Maha Tahu bahwa orang mukmin di dunia ini tidaklah terkategori dalam tiga penjuru persaudaraan nasab dekat yaitu ke atas (ayah/ibu dst), sederajat (kakak/adik), ke bawah (anak, cucu dst) barangkalai mereka baru ketemu nasab di umatnya nabi Nuh yang selamat. Walaupun begitu Ia menyatakan bahwa mereka adalah saudara yaitu saudara seiman. Rasulullah menegaskan dengan sabdanya: "Setiap Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya" (HR. Bukhari no: 2262 dan Muslim no: 4650). Dan tak satupun ulama yang berpendapat bahwa persaudaraan tersebut adalah persaudaraan nasab bukan iman.Bila demikian, maka poin ke dua di bawah ini adalah hak saudara yang harus ditunaikan saudara yang lain.
2. Membebaskan saudara dari sasaran kedzaliman adalah wajib, bahkan dari berbuat kedzaliman. Sedangkan membiarkannya berarti terancam laknat Allah
Yang menjadi dasar dari kewajiban ini adalah terusan hadis di atas, dimana selengkapnya Nabi bersabda: "Setiap Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Ia tidak berbuat dzalim kepadanya juga tidak membiarkannya tersakiti/terdzalimi". Dasar lain yang cukup populer adalah sabda Rasul : "Tolonglah saudaramu dalam kondisi dzalim maupun didzalimi" (HR. Bukhari no:2263) Dalam shahih Muslim diterangkan tentang maksud hadis tersebut, di mana Nabi bersabda: "Jika dia berbuat dzalim, maka kau cegah dia dari kedzalimannya itu, itulah yang disebut menolongnya. Tetapi bila ia didzalimi maka wajib pula bagi yang lain untuk menolongnya terbebas dari kedzaliman itu" (HR. Muslim , no:4681). XII,463.
Saudara kita kaum Muslimin di Gaza Palestina adalah korban kedzaliman yang sangat keji sepanjang sejarah dunia modern nan "beradab" ini. Maka dari itu tak ada alasan bagi kaum Muslimin dunia untuk tidak membela mereka semaksimal mungkin. Bila tidak, Ibnu Abbas telah meriwayatkan dari Rasulullah sebuah hadis qudsi dimana Allah befirman: "Demi keperkasaanku dan keagunganku, sungguh aku akan membalas orang dzalim di dunia maupun akhirat dan sungguh aku juga akan membalas dendam orang yang menyaksikan orang yang terdzalimi sementara ia mampu menolongnya kemudian ia tidak membelanya" (HR. Thabrani dan Hakim)
3. Jihad fisik adalah fardhu kifayah saat cukup dengan sebagian, bila tidak adalah fardhu 'ain
Pada saat ini sungguh nyata bahwa bila kaum Muslimin di Gaza dibiarkan bertumpu pada kekuatan dan potensi sendiri, jelas tidak seimbang dari berbagai sisi, personil, senjata maupun logistik. Israel Defence Forces (IDF, angkatan bersenjata Israel) memiliki 176 ribu infanteri bersenjata lengkap. IDF juga mendapat dukungan serangan udara dari 286 helikopter serbu, dan 875 jet tempur berkecepatan supersonik. Juga, 2800 tank dan 1.800 senjata artileri (meriam, rudal, peluncur roket) yang semuanya on load (siap digunakan).
Sebaliknya, Hamas hanya berkekuatan maksimal 20.000 pejuang. Tanpa pesawat tempur, jet, atau helikopter patroli satu pun. Mereka hanya memakai roket Al Banna dan Al Yaasin, modifikasi rudal PG-2 Rusia yang mampu menghancurkan tank Merkava dalam radius 500 meter. Roket lainnya, yang juga hasil modifikasi, maksimal hanya bisa meluncur 55 kilometer. Itu hanya cukup sampai Kota Sderoth, yang bukan jantung komando Israel.
Kurang lengkapkah penderitaan dan keprihatinan kondisi saudara kita di sana untuk mengubah hukum fardhu kifayah menjadi fardhu 'ain? Jelas berlebih. Maka fardhu 'ain bagi setiap Muslim untuk berjihad untuk membantu saudaranya itu sesuai kemampuan maksimal masing-masing. Bagi yang mempunyai potensi fisik, sarana dan skill, maka –selama memungkinkan- wajib bergabung dengan saudaranya di Gaza. Yang lain wajib saling melengkapi, antara yang berkemampuan secara fisik maupun perbekalan/biaya. (Lihat: Ibn Hajar, Fath al-Bari :IV, 431, Al-Nawawi, Syarh Shahih Muslim : VI, 335, Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, II,621)
4. Mengenyahkan kemungkaran adalah wajib
Segala tindakan yang berseberangan dengan syariat adalah kemungkaran. Dan untuk itu Rasulullah bersabda: "Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangan/kekuasaannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya dan bila tidak bisa maka dengan hatinya dan yang demikian adalah (indikasi) selemah-lemahnya iman" (HR. Muslim no:70)
Itulah perintah Nabi untuk menyikapi kemungkaran secara umum, sedangkan yang terjadi di Gaza tak sekedar kemungkaran biasa, tetapi adalah kekejian (fahisyah) alias kemungkaran tingkat tinggi. Maka dari itu mengenyahkannya adalah wajib.
5. Orang mukmin harus membantu tetangganya yang membutuhkan
Dalam rangka solidaritas kepada tetangga untuk urusan perut Rasulullah bersabda: "Tidaklah beriman kepadaku orang yang tidur malam dalam kondisi kenyang sementara tetangganya kelaparan dan ia mengetahuinya" (HR. Thabrani dan Hakim). Bagaimana dengan urusan nyawa? Masih adakah sisa keimanan bila seorang Muslim sengaja tidak berjibaku untuk membantu?
6.Israel adalah perampok wilayah kaum Muslimin Palestina secara nyata tanpa diragukan sedikitpun
Terlalu banyak catatan sejarah pencaplokan Israel terhadap tanah Palestina sejak 1946 hingga 2008
7. Israel memproses pengambilalihan dan penghancuran Masjid al-Aqsa, warisan Islam
Masjid Al-Aqsa (Arab: masjid terjauh) adalah salah satu bangunan yang menjadi bagian dari kompleks bangunan suci di Kota Lama Yerusalem (Yerusalem Timur) atau dikenal Al-Haram asy-Syarif .
Nabi Muhammad SAW diangkat ke Sidratul Muntaha dari lokasi ini pada tahun 621 Masehi, menjadikan masjid ini sebagai tempat suci di Islam (lihat Isra' Mi'raj.)
Masjid Al-Aqsa yang dulunya dikenal sebagai Baitul Maqdis, merupakan kiblat shalat umat Islam yang pertama sebelum dipindahkan ke Ka'bah di dalam Masjidil Haram. Umat Muslim berkiblat ke Baitul Maqdis selama Nabi Muhammad mengajarkan Islam di Mekkah (13 tahun) hingga 17 bulan setelah hijrah ke Madinah. Setelah itu kiblat shalat dipindah ke Ka'bah (di Masjidil Haram, Mekkah) hingga sekarang.
Masjid yang direnovasi oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan dari Kekhalifahan Umayyah (Dinasti Bani Umayyah) pada tahun 66 H ini akhirnya disepakati menjadi warisan suci kaum Muslim sedunia. Karena itulah, tatkala kaum Yahudi berusaha membakarnya tanggal 21 Agustus 1969 telah mendorong berdirinya Organisasi Konferensi Islam (OKI), saat ini beranggotakan 57 negara. Pembakaran tersebut juga menyebabkan sebuah mimbar kuno yang bernama "Shalahuddin Al-Ayyubi" terbakar habis.
8. Israel telah Membunuh Banyak Nyawa Kaum Muslim dan Warga Palestina lain
Dalam sejarahnya pendirian Negara Israel (14 Mei 1948), kaum Yahudi ini tak pernah kering dari genangan darah dan air mata warga Palestina.
9 April 1948, Menachem Begin memimpin pasukan Irgon Israel menyerang desa Der Yasin dan melakukan pembantaian warga desa di sana. Dalam aksi ini, Zionis-Israel membantai lebih 254 orang Palestina laki-laki, wanita dan anak-anak (dalam sebagian riwayat disebutkan jumlahnya lebih 360 orang dari jumlah total penduduk desa 600 jiwa) secara keji dan biadab. Sebagian besar jasad korban dibuang ke dalam sumur-sumur yang ada. Bergabung dalam pembantaian itu, dua geng “teroris” Yahudi, Shtern yang dipimpin oleh Yizhak Samer yang mewarisi Menachem Begin menjadi PM Israel di awal tahun 80 an dan kelompok “teroris” Yahudi, Hagana dengan pimpinan David Ben Gorion. Geng-geng Yahudi tersebut dibentuk dengan nama “pertahanan Israel”.
Menachem Begin, yang kemudian diangkat menjadi Perdana Menteri Zionis Israel 1977 -1983 bahkan diberi hadiah Nobel perdamaian. Ia sempat mengungkapkan kebanggaannya dengan pembantaian ini, serta menganggapnya sebagai alasan penting dalam pendirian negera Yahudi dan pengusiran Arab (Palestina). Begin mengatakan, “…Orang-orang Arab mengalami goncangan dahsyat tanpa batas setelah berita (pembantaian) Der Yasin. Mereka mulai melarikan diri guna menyelamatkan nyawa-nyawanya…, dari 700 ribu jumlah orang Arab yang tinggal di Israel sekarang tidak tersisa kecuali 165 ribu saja” … “apa yang terjadi di Der Yasin dan apa yang diberitakan tentangnya telah membantu pelempangan jalan kita untuk menggapai kemenangan di dalam pertempuran sengit di arena perang. Legenda Der Yasin telah membantu kita secara khusus menyelamatkan perang Haifa” … “pembantaian Der Yasin memiliki dampak dan pengaruh luar biasa dalam jiwa orang-orang Arab (Palestina) yang menyamai 6 kebahagian serdadu-serdadu.”
Kasus pembantaian seperti di Der Yasin terjadi berulang-ulang di desa-desa Arab (Palestina) lainnya saat terjadi perang tahun 1948. Kasus serupa terjadi di Thantura, Nashiruddin, Bet Daras dan yang lainnya. Seorang sejarawan Israel yang juga seorang peneliti dalam militer Israel kala itu, Aryeh Yeshavi telah mengakui hal itu dengan mengatakan, “Jika kita total fakta-fakta dan realita kita mengetahui bahwa pembantaian Der Yasin terjadi terlalu jauh dari tabiat yang semestinya guna menduduki desa Arab, terjadi pernghancuran terbanyak jumlah rumah di dalamnya. Dalam aksi-aksi ini telah dibunuh banyak sekali wanita, anak-anak dan orang tua.”
6 Februari 2001, Tatkala Ariel Sharon menjadi Perdana Menteri, menggantikan Ehud Barak, Mantan Menteri Pertahanan Israel tahun 1982 itu, membantai 2.000 lebih pengungsi Palestina di Sabra dan Satila.
5 Maret 2002, pusat Rehabilitasi Tuna Netra al-Nur, yang didirikan dan dijalankan oleh PBB dan satu-satunya sekolah untuk anak tuna netra di Gaza, dibom. Menteri Pendidikan Palestina mengungkap bahwa 435 anak-anak tertembak mati antara September 2000 dan Maret 2002, 150 di antaranya anak-anak usia sekolah, dan 2402 anak-anak terluka.
Tahun 2006, Sharon juga terlibat mengerahkan 90.000 tentara Israel ke Libanon, yang didukung 1.200 truk, 1.300 tank, dan 634 pesawat tempur dengan peralatan canggih. Dalam tempo satu pekan, sebanyak 200.000 penduduk Libanon kehilangan tempat tinggal, 20.000 orang mengalami luka-luka, dan ribuan terbunuh.
9. Israel Pelangggar Perjanjian dan Konvensi Paling Utama
Entah ada berapa kali perjanjian damai antara Israel dan Palestina selalu dikhianati Israel. Semua rancangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan Amerika Serikat (AS) semua berantakan gara-gara ulah Israel yang selalu mengabaikan resolusi apapun. Israel tetap melakukan pelanggaran dan senantiasa meneruskan membunuh dan pengusiran warga Palestina demi perluasan wilayah.
Yang tidak banyak orang tahu, jumlah resolusi yang diabaikan oleh Israel telah mencapai 69 buah. Bayangkan seandainya satu Negara Islam mengabaikan 1 resolusi PBB, apa yang akan dilakukan oleh Amerika?
10. Israel Sumber Agresor & Kerusakan
Israel berada di belakang Amerika dan Uni Eropa dalam menolak kemanangan Hamas setelah memenangkan Pemilu secara demokratis bulan Januari tahun 2006. Bersama Amerika pula, Israel memasukkan Harakah Muqowamah Al-Islamiyah (Hamas) sebagai kelompok-kelompok “teroris”. Israel juga berada dibalik pelarangan setiap bentuk dialog dengan Hamas, meski kelompok ini menang Pemilu, sebagaimana diinginkan dunia Barat dan Eropa.
Sikap Amerika dan negara-negara Eropa dan Israel yang menolak Hamas menunjukkan betapa perdamaian dan demokrasi yang seringkali dielu-elukan Barat selama ini hanyalah sekedar slogan, tidak lebih. Mereka menggembar-gemborkan perdamaiandan demokrasi tetapi mereka menghianatinya sendiri. Kasus serupa juga terhadi di Aljazair tahun 1991 dan Somalia, ketika Islam memenangkan suara.
Al-Quran sangat jelas menyebut karakter “aggressor” dan ulah pembuat kerusakan ini. Sebagaimana firman Allah, "Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israel dalam Kitab itu: Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali, dan pasti kamu akan meyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.” [QS. al-Isra’: 4]. [abdul kholiq/ www.hidayatullah.com]
Read more...